Jakarta - Sebagian besar sekolah biasanya menutup pintunya rapat-rapat untuk kehadiran ponsel bagi para siswa-siswi di kelas. Namun tidak begitu dengan sekolah dasar St Mary di Ohio, Amerika Serikat, mereka justru sengaja mencekoki para murid dengan alat komunikasi itu.
Para murid yang diberikan keleluasaan dengan ponsel pintar (smartphone) berjenis PDA ini mulai dari kelas 3 ke atas. Hanya saja, bukan berarti kebebasan berponsel pihak sekolah bukan tanpa maksud, sebab ujung-ujungnya juga untuk membantu para murid belajar.
Seperti diketahui, ponsel tak lagi berfungsi sebagai alat komunikasi. Pada perangkat tersebut juga dapat dibenamkan berbagai aplikasi termasuk yang dapat menunjang kegiatan belajar anak-anak. Peluang inilah yang coba dimanfaatkan pihak sekolah.
Kyle Menchhofer, koordinator technology distrik setempat mengatakan, salah satu aplikasi yang mereka gunakan adalah Go Know!. Dengan aplikasi ini, para murid dapat menggambar, membuat sketsa, jurnal, hingga menulis essai.
"Sedangkan untuk aplikasi lain juga bisa membantu dalam pelajaran spelling dan matematika," ujarnya, seperti dikutip detikINET dari columbiamissourian, Sabtu(15/8/2009).
Tak hanya itu, para murid juga bisa beraksi bak pewarta warga (citizen journalism) ketika mereka mengunjungi suatu tempat. Ketika mereka berkunjung ke museum misalnya, sesaat setelah mengambil foto dengan PDA tersebut, mereka langsung menguploadnya ke server dimana para guru dapat melihat tugas-tugas anak asuhnya.
Meski ada yang menyangsikan metode pengajaran ini, Menchofer percaya bahwa cara ini dapat mengajarkan para siswa-siswi untuk lebih bertanggung jawab.
"Ponsel dan teknologi mobile tidak akan pergi kemana-mana. Namun yang kami ajarkan adalah ketika kamu di rumah pelajari dan gunakan teknologi apapun yang kamu inginkan. Tapi ketika di sekolah, kami minta kamu untuk mengikuti aturan yang ada," jelasnya.
sumber dari
Para murid yang diberikan keleluasaan dengan ponsel pintar (smartphone) berjenis PDA ini mulai dari kelas 3 ke atas. Hanya saja, bukan berarti kebebasan berponsel pihak sekolah bukan tanpa maksud, sebab ujung-ujungnya juga untuk membantu para murid belajar.
Seperti diketahui, ponsel tak lagi berfungsi sebagai alat komunikasi. Pada perangkat tersebut juga dapat dibenamkan berbagai aplikasi termasuk yang dapat menunjang kegiatan belajar anak-anak. Peluang inilah yang coba dimanfaatkan pihak sekolah.
Kyle Menchhofer, koordinator technology distrik setempat mengatakan, salah satu aplikasi yang mereka gunakan adalah Go Know!. Dengan aplikasi ini, para murid dapat menggambar, membuat sketsa, jurnal, hingga menulis essai.
"Sedangkan untuk aplikasi lain juga bisa membantu dalam pelajaran spelling dan matematika," ujarnya, seperti dikutip detikINET dari columbiamissourian, Sabtu(15/8/2009).
Tak hanya itu, para murid juga bisa beraksi bak pewarta warga (citizen journalism) ketika mereka mengunjungi suatu tempat. Ketika mereka berkunjung ke museum misalnya, sesaat setelah mengambil foto dengan PDA tersebut, mereka langsung menguploadnya ke server dimana para guru dapat melihat tugas-tugas anak asuhnya.
Meski ada yang menyangsikan metode pengajaran ini, Menchofer percaya bahwa cara ini dapat mengajarkan para siswa-siswi untuk lebih bertanggung jawab.
"Ponsel dan teknologi mobile tidak akan pergi kemana-mana. Namun yang kami ajarkan adalah ketika kamu di rumah pelajari dan gunakan teknologi apapun yang kamu inginkan. Tapi ketika di sekolah, kami minta kamu untuk mengikuti aturan yang ada," jelasnya.
sumber dari